Tetap keren tanpa kemeja dan sepatu pantofel

Adalah keputusan yang berat ketika saya harus putuskan untuk keluar dari pekerjaan saya, juga sama beratnya meyakinkan orangtua saya bahwa penghasilan bukan semata dari gaji sebagai karyawan.

Sebelum akhirnya saya benar-benar yakin bahwa ini jalan yang tepat, ini adalah passion saya, saya sempat beberapa kali menanyakan dan meminta saran hal ini kepada ibu saya,  dan akhirnya dia merestui langkah saya, lega sudah akhirnya keputusan saya di restui oleh ibu saya, semua langkah kita kalau diridhoi orang tua pasti akan terasa mudah dan nikmat, benar bukan?

Saya juga nggak tau kenapa saya bosan menjadi karyawan, meskipun sempat bangga berpakaian rapi sepatu klimis (rambut juga) tampak begitu gagah dan tampan (mungkin dilebih-lebihkan :D) , tapi entah kenapa saya selalu bosan dengan rutinitas yang itu2 saja, selalu berpikir apakah saya hanya bisa begini, apakah saya cuma bisa sampai disini kapan saya bisa menjadi seperti dia yang punya perusahaan ini kapan saya bisa menjadi bos? he mantab ya..

Saya lupa kapan terakhir kali menyemir sepatu fantopel, juga rajin menyetrika kemeja, ya itu masa lalu ada banyak suka duka, ada banyak pengalaman saat saya mejadi karyawan, mungkin ada baiknya anda yang ingin berwiraswata untuk mencicipi bagaimana itu menjadi seorang karyawan, ya setidaknya saat anda telah bisa mengangkat karyawan anda tau bagai mana anda harus bertindak. ada banyak pelajaran motivasi yang saya dapat saat bekerja, mungkin tidak sekarang saya menceritakannya , nanti lah kalau sudah ingat dan sudah tau bagaimana merangkainya menjadi sebuah tulisan (InsyaAlloh).


Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar